Jejak Hidup Bung Hatta: Biografi Lengkap Sang Proklamator dan Bapak Koperasi Indonesia – Mohammad Hatta, atau yang akrab disapa Bung Hatta, adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Indonesia. Ia dikenal sebagai Wakil Presiden pertama Republik Indonesia, Proklamator Kemerdekaan bersama Soekarno, dan pemikir ekonomi yang menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan sosial. Kiprahnya tidak hanya terbatas pada panggung politik, tetapi juga merambah dunia pendidikan, ekonomi, dan kebudayaan. Artikel ini akan mengulas secara komprehensif biodata Mohammad Hatta, mulai dari latar belakang keluarga, pendidikan, perjuangan politik, kontribusi intelektual, hingga warisan pemikirannya yang masih relevan hingga kini.
đź‘¶ Latar Belakang Keluarga dan Masa Kecil
Mohammad Hatta lahir pada 12 Agustus 1902 di Fort de Kock, Sumatera Barat (kini Bukittinggi). Nama lahirnya adalah Mohammad Athar. Ia berasal dari keluarga Minangkabau yang taat beragama dan menjunjung tinggi pendidikan. Ayahnya, Muhammad Djamil, wafat saat Hatta masih kecil, sehingga ia dibesarkan oleh ibunya, Siti Saleha, dan kakeknya, Abdurrahman Batuhampar, seorang ulama terkemuka.
Lingkungan keluarga yang religius dan intelektual membentuk karakter Hatta sebagai slot depo 5K pribadi yang disiplin, jujur, dan berpikiran terbuka. Sejak kecil, ia menunjukkan ketertarikan pada buku dan ilmu pengetahuan.
Data Pribadi:
- Nama lengkap: Drs. Mohammad Hatta
- Nama lahir: Mohammad Athar
- Tempat lahir: Fort de Kock, Sumatera Barat
- Tanggal lahir: 12 Agustus 1902
- Tanggal wafat: 14 Maret 1980
- Tempat wafat: Jakarta
- Agama: Islam
- Istri: Rahmi Rachim
- Anak: Meutia Farida Hatta, Gemala Rabi’ah Hatta, Halida Nuriah Hatta
📚 Pendidikan dan Perjalanan Intelektual
Hatta memulai pendidikan formal di Europeesche Lagere School (ELS) di Bukittinggi, kemudian melanjutkan ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) di Padang. Setelah itu, ia pindah ke Batavia dan menempuh pendidikan di Handels Middlebare School, sebuah sekolah menengah dagang.
Pada tahun 1921, Hatta melanjutkan studi ke Belanda, tepatnya di Nederlandsch gates of gatot kaca Economische Hogeschool di Rotterdam. Di sana, ia mendalami ilmu ekonomi dan aktif dalam organisasi mahasiswa Indonesia di luar negeri, yaitu Indische Vereeniging, yang kemudian berganti nama menjadi Perhimpunan Indonesia.
Jejak Pendidikan:
- ELS Bukittinggi (1916)
- MULO Padang (1919)
- Sekolah Menengah Dagang, Batavia (1921)
- Nederlandsch Economische Hogeschool, Rotterdam (1921–1932)
Di Belanda, Hatta dikenal sebagai pemikir muda yang kritis dan berani. Ia menulis berbagai artikel tentang kemerdekaan dan keadilan sosial, serta menjadi Ketua Perhimpunan Indonesia.
🏛️ Kiprah Politik dan Perjuangan Kemerdekaan
Setelah kembali ke tanah air pada tahun 1932, Hatta aktif dalam kegiatan politik dan pendidikan. Ia bergabung dengan Partai Pendidikan Nasional Indonesia (PNI Baru) dan menyuarakan perjuangan kemerdekaan melalui jalur diplomasi dan pendidikan.
Pada tahun 1934, Hatta ditangkap oleh pemerintah kolonial Belanda karena aktivitas politiknya dan diasingkan ke Boven Digoel, Papua. Di pengasingan, ia tetap menulis dan berdiskusi dengan sesama tahanan politik.
Setelah Jepang menduduki Indonesia, Hatta bersama Soekarno terlibat dalam pembentukan organisasi-organisasi massa. Pada 17 Agustus 1945, Hatta dan Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, menjadikannya sebagai Proklamator dan Wakil Presiden pertama Republik Indonesia.
Posisi Penting:
- Wakil Presiden Republik Indonesia (1945–1956)
- Perdana Menteri Republik Indonesia Serikat (1949–1950)
- Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri (1948–1950)
- Ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
đź“– Pemikiran Ekonomi dan Kontribusi Intelektual
Mohammad Hatta dikenal sebagai ekonom yang menjunjung tinggi prinsip keadilan sosial dan ekonomi kerakyatan. Ia menolak sistem kapitalisme yang eksploitatif dan mengusung konsep koperasi sebagai solusi ekonomi Indonesia.
Dalam berbagai tulisannya, Hatta menekankan pentingnya pembangunan ekonomi yang berbasis pada kekuatan rakyat. Ia percaya bahwa koperasi adalah bentuk ekonomi yang sesuai dengan budaya gotong royong masyarakat Indonesia.
Karya Tulis Terkenal:
- “Membangun Koperasi”
- “Demokrasi Kita”
- “Pengantar ke Jalan Ilmu dan Pengetahuan”
- “Dengan Semangat Baru”
- “Alam Pikiran Yunani”
Pemikiran Hatta tentang koperasi menjadikannya sebagai Bapak Koperasi Indonesia. Ia juga dikenal sebagai intelektual yang menggabungkan nilai-nilai Islam, nasionalisme, dan humanisme dalam gagasannya.
đź§ Karakter dan Etika Kepemimpinan
Hatta dikenal sebagai pribadi yang sederhana, jujur, dan berintegritas tinggi. Ia menolak segala bentuk korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. Bahkan setelah menjabat sebagai Wakil Presiden, ia hidup dengan sangat sederhana dan tidak memiliki kekayaan berlebih.
Sikapnya yang tegas namun santun membuatnya dihormati oleh kawan maupun lawan politik. Ia percaya bahwa pemimpin harus menjadi teladan dalam moral dan etika.
Ciri Khas Bung Hatta:
- Disiplin dan bertanggung jawab
- Teguh dalam prinsip
- Rendah hati dan sederhana
- Berpikir rasional dan sistematis
- Mengutamakan kepentingan rakyat
🪦 Akhir Hayat dan Penghargaan
Mohammad Hatta mengundurkan diri dari jabatan Wakil Presiden pada tahun 1956 karena perbedaan pandangan dengan Presiden Soekarno. Setelah itu, ia lebih banyak menulis dan mengajar.
Bung Hatta wafat pada 14 Maret 1980 di Jakarta dalam usia 77 tahun. Jenazahnya dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Atas jasa-jasanya, pemerintah Indonesia menetapkannya sebagai Pahlawan Nasional dan mengabadikan namanya dalam berbagai institusi.
Penghargaan dan Warisan:
- Gelar Pahlawan Nasional Indonesia (1986)
- Bandara Internasional Soekarno-Hatta
- Universitas Bung Hatta di Padang
- Jalan dan gedung yang menggunakan nama Bung Hatta
-
Inspirasi bagi gerakan koperasi dan ekonomi kerakyatan